1. Tujuan  [kembali]




  • Memahami komponen Rangkaian Ultrasonik. 
  • Memahami prinsip Kerja rangkaian. 


  •  2. Komponen [kembali] 






  •  resistor
    gambar 2.1 resistor

    Resistor memiliki nilai resistansi atau hambatan yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik yang mengalir dalam rangkaian. Resistor memiliki dua pin untuk mengukur tegangan listrik dan arus listrik, dengan resistansi tertentu yang dapat menghasilkan tegangan listrik di antara kedua pin. Nilai tegangan terhadap resistansi berbanding lurus dengan arus yang mengalir.
  • IC555
    gambar 2.2 IC555 

  • Capasitor
    gambar 2.3 capasitor

    IC NE555 merupakan salah satu komponen elektronika yang dapat digunakan dalam berbagai aplikasi Timer (pewaktu), sumber pulsa gelombang, dan aplikasi osilator. Selain itu, IC ini juga dapat digunakan sebagai Timer Delay, rangkaian flip-flop dan pemicu sinyal ultrasonik.


  • Transistor
    gambar 2.4 transistor

    Transistor merupakan alat semikonduktor yang dapat digunakan sebagai penguat sinyal, pemutus atau penyambung sinyal (switching), stabilisasi tegangan, dan fungsi lainnya. Transistor memiliki 3 kaki elektroda, yaitu basis, kolektor, dan emitor. Pada rangkaian kali ini digunakan transistor 2SC1162 bertipe NPN. Transistor ini diperumpamakan sebagai saklar, yaitu ketika kaki basis diberi arus, maka arus pada kolektor akan mengalir ke emiter yang disebut dengan kondisi ON. Sedangkan ketika kaki basis tidak diberi arus, maka tidak ada arus mengalir dari kolektor ke emitor yang disebut dengan kondisi OFF. Namun, jika arus yang diberikan pada kaki basis melebihi arus pada kaki kolektor  atau arus pada kaki kolektor adalah nol (karena tegangan kaki kolektor sekitar 0,2 - 0,3 V), maka transistor akan mengalami cutoff (saklar tertutup).

  • Sensor Ultrasonik
    gambar 2.5 sensor ultrasonik

  • Battery
    gambar 2.6 baterai

    Baterai merupakan sebuah alat yang mengubah energi kimia yang tersimpan menjadi energi listrik. Pada percobaan kali ini, baterai berfungsi sebagai sumber daya.
     
  • LED RED 
    gambar 2.7 LED
    Light Emitting Diode atau LED merupakan sebuah komponen yang menghasilkan cahaya monokromatik ketika diberi tegangan. LED terbuat dari semikonduktor dan perbedaan warna yang dihasilkan disebabkan perbedaan bahan semikonduktor yang digunakan.
     

  •  3. Dasar Teori [kembali]

    Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mengubah besaran fisis
    (bunyi) menjadi besaran listrik dan sebaliknya. Cara kerja sensor ini didasarkan pada
    prinsip dari pantulan suatu gelombang suara sehingga dapat dipakai untuk
    menafsirkan eksistensi (jarak) suatu benda dengan frekuensi tertentu. Disebut sebagai
    sensor ultrasonik karena sensor ini menggunakan gelombang ultrasonik (bunyi
    ultrasonik).
    Gelombang ultrasonik adalah gelombang bunyi yang mempunyai frekuensi sangat
    tinggi yaitu 20.000 Hz. Bunyi ultrasonik tidak dapat di dengar oleh telinga manusia.
    Bunyi ultrasonik dapat didengar oleh anjing, kucing, kelelawar, dan lumba-lumba.
    Bunyi ultrasonik nisa merambat melalui zat padat, cair dan gas. Reflektivitas bunyi
    ultrasonik di permukaan zat padat hampir sama dengan reflektivitas bunyi ultrasonik
    di permukaan zat cair. Akan tetapi, gelombang bunyi ultrasonik akan diserap oleh
    tekstil dan busa.

    Prinsip Kerja Sensor

    cara kerja sensor ultrasonik adalah sebagai berikut:










  • Sinyal dipancarkan oleh pemancar ultrasonik dengan frekuensi tertentu dan dengan durasi waktu tertentu. Sinyal tersebut berfrekuensi diatas 20kHz. Untuk mengukur jarak benda (sensor jarak), frekuensi yang umum digunakan adalah 40kHz.
  • Sinyal yang dipancarkan akan merambat sebagai gelombang bunyi dengan kecepatan sekitar 340 m/s. Ketika menumbuk suatu benda, maka sinyal tersebut akan dipantulkan oleh benda tersebut.
  •  Setelah gelombang pantulan sampai di alat penerima, maka sinyal tersebut akan diproses untuk menghitung jarak benda tersebut. Jarak benda dihitung berdasarkan rumus : S = 340.t/2 dimana S merupakan jarak antara sensor ultrasonik dengan benda (bidang pantul), dan t adalah selisih antara waktu pemancaran gelombang oleh transmitter dan waktu ketika gelombang pantul diterima receiver.
  •   Karakteristik HC-SR04

    1. Tegangam sumber operasi tunggal 5.0 V
    2. Frekuensi operasi 40 kH
    3. Minimum pendeteksi jarak 2cm
    4. Maksimum pendeteksi jarak 4 m
    5. Akurasi 5 mm
    6. Memiliki 4 pin :
    Pin Vcc, Gnd, Trigger, dan Echo. Pin Vcc untuk listrik positif dan Gnd untuk
    ground-nya. Pin Trigger untuk trigger keluarnya sinyal dari sensor dan pin Echo
    untuk menangkap sinyal pantul dari benda.

    Kurva Waktu



    HC-SR04 memerlukan sinyal logika ‘1’ pada pin Trig dengan durasi waktu 10
    mikrodetik (us) untuk mengaktifkan rentetan (burst) 8x40KHz gelombang ultrasonik
    pada elemen Pembangkitnya. Selanjutnya pin Echo akan berlogika ‘1’ setelah rentetan
    8×40 KHz tadi, dan otomatis akan berlogika ‘0’ saat gelombang pantulan diterima oleh
    elemen Pendeteksi gelombang ultrasonik.

    Grafik Sensor Ultrasonik



    Gambar 3.2. Grafik Sensor Ultrasonik



    Pada grafik diatas terlihat bahwa hasil pengukuran sensor ultrasonik ini tidak linier. Hasil pengukuran ini tidak linier ini disebabkan karena sensor ini sangat peka terhadap perubahan sudut pantulan. Sedikit saja posisi sudut sensor dengan halangan didepannya bergeser, maka tegangan output akan berkurang.


    4. Rangkaian [kembali] 



     5. Cara Kerja [kembali]

    Sinyal dipancarkan oleh pemancar ultrasonik dengan frekuensi tertentu dan dengan durasi waktu tertentu. Sinyal tersebut berfrekuensi diatas 20kHz. Untuk mengukur jarak benda (sensor jarak), frekuensi yang umum digunakan adalah 40kHz. Sinyal yang dipancarkan akan merambat sebagai gelombang bunyi dengan kecepatan sekitar 340 m/s. Ketika menumbuk suatu benda, maka sinyal tersebut akan dipantulkan oleh benda tersebut. etelah gelombang pantulan sampai di alat penerima, maka sinyal tersebut akan diproses untuk menghitung jarak benda tersebut. Jarak benda dihitung berdasarkan rumus : S = 340.t/2 dimana S merupakan jarak antara sensor ultrasonik dengan benda (bidang pantul), dan t adalah selisih antara waktu pemancaran gelombang oleh transmitter dan waktu ketika gelombang pantul diterima receiver.

     6. Video [kembali]


    7. data sheet [kembali]
    1. video Disini!!!
    2. rangkaian Disini!!!
    3. Data sheet Disini!!! 
    4. NE555 Disini!!!
    5. Library sensor ultrasonic  Disini!!!
    6. HTML   Disini!!!

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar